sheptiechanz
sakura

cardcaptor
Rabu, 10 November 2010
Senin, 01 November 2010
Korban Jiwa di Mentawai
Korban Jiwa di Mentawai Direvisi Jadi 431
Kondisi setelah tsunami menerjang Mentawai. (Foto: daylife)
PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Kepulauan Mentawai mencatat korban meninggal akibat gempa disertai tsunami di Kepulauan Mentawai tercatat sebesar 431 jiwa.
Data tersebut diperoleh dari rapat koordinasi dan validasi data BPBD, Mustika, Dinkes, RAPI, SAR, TNI, Polri.
"Tadi malam terjadi perubahan data. Kerancuan data yang tewas dari desa Desa Beriulou, Sipora Selatan," kata Kepala PPBD Mentawai, Paulinus kepada wartawan, Senin (1/11/2010).
Paulinung mengatakan awalnya di dusun Beriulou tercatat 15 orang meninggal ternyata ternyata hanya lima korban.
Berikut BPBD mencatat jumlah data korban jiwa, warga yang hilang dan pengungsi:
- Sipora Selatan, 23 orang meninggal.
- Pagai Selatan, 162 orang meninggal, 37 orang hilang.
- Pantai Utara, 237 orang meninggal, 51 orang hilang.
- Kecamatan Sikakap, 9 orang meninggal.
Sejauh ini, jumlah pengungsi akibat tsunami mencapai 14.483 jiwa.
Sebelumnya, jumlah korban jiwa di Mentawai dilaporkan sebesar 449 jiwa, hilang 96 orang, luka berat 270 orang, luka ringan 142 orang dan pengungsi 14.983 jiwa.
Data jumlah kerugian materiil, 516 unit rumah rusak berat dan 204 rumah rusak ringan, 6 unit sarana pendidikan rusak berat, 8 unit tempat ibadah, 6 rumah dinas, 7 jembatan, 2 resort, 1 kapal dan jalan sekitar 8 km mengalami kerusakan.(hri)
Tsunami di Mentawai
15 Ribu Warga Mentawai Tinggal di Tenda
INILAH.COM, Mentawai - Hingga satu minggu pasca bencana gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, korban tewas tercatat 426 orang. Penduduk yang selamat kini berada di pengungsian.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Mentawai, hingga Senin (1/11/2011) tercatat sebanyak 15.097 orang penduduk di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat yang masih berada dipengungsian.
Penduduk yang mengungsi tersebut tersebar di empat pulau di Mentawai yakni di Pulau Sipora, Siberut, Pagai Selatan dan Pagai Utara. Warga yang dinyatakan masih hilang tercatat 75 orang. Sementara korban yang mengalami luka berat tercatat berjumlah 174 dan luka ringan sebanyak 325 orang.
Sementara itu, bantuan untuk korban terus mengalir. Bantuan itu terdiri dari berbagai macam barang untuk aneka keperluan, termasuk untuk evakuasi korban. Senin (31/11/2010), kepolisian sektor Sikakap mendapatkan bantuan dari Artha Graha Peduli berupa kantong mayat, masker, dan sarung tangan.
"Bantuan ini berguna sekali sebab masih ada warga yang hilang. Kepolisian bersama tim SAR dan pihak lain masih terus mencari mereka," ujar Kapolsek Sikakap AKP A Surya Negara di kecamatan Sikakap, Pagai Utara, Mentawai, Sumbar. [TJ]
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Mentawai, hingga Senin (1/11/2011) tercatat sebanyak 15.097 orang penduduk di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat yang masih berada dipengungsian.
Penduduk yang mengungsi tersebut tersebar di empat pulau di Mentawai yakni di Pulau Sipora, Siberut, Pagai Selatan dan Pagai Utara. Warga yang dinyatakan masih hilang tercatat 75 orang. Sementara korban yang mengalami luka berat tercatat berjumlah 174 dan luka ringan sebanyak 325 orang.
Sementara itu, bantuan untuk korban terus mengalir. Bantuan itu terdiri dari berbagai macam barang untuk aneka keperluan, termasuk untuk evakuasi korban. Senin (31/11/2010), kepolisian sektor Sikakap mendapatkan bantuan dari Artha Graha Peduli berupa kantong mayat, masker, dan sarung tangan.
"Bantuan ini berguna sekali sebab masih ada warga yang hilang. Kepolisian bersama tim SAR dan pihak lain masih terus mencari mereka," ujar Kapolsek Sikakap AKP A Surya Negara di kecamatan Sikakap, Pagai Utara, Mentawai, Sumbar. [TJ]
BATAS AMAN DARI KRAKATAU
Dua Kilometer Batas Aman dari Krakatau
Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liu
Senin, 1 November 2010 | 16:06 WIB
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Gunung berapi Anak Krakatau yang masih aktif di Selat Sunda. Anak Krakatau muncul sekitar tahun 1927 atau 44 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau (1883). Anak Krakatau muncul dari kawasan kaldera purba yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun bertambah tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, media menghebohkan pemberitaan mengenai ancaman letusan Gunung Anak Krakatau yang berstatus waspada. Penyajian pemberitaan terlihat berlebihan seakan-akan gunung merapi tersebut akan meletus.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono menegaskan, status waspada gunung berapi tersebut bukan hal yang baru. "Itu kan sudah lama waspada. Dia tidak akan naik kelas. Sebelumnya Merapi juga sudah waspada," kata Surono kepada para wartawan sesaat sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/11/2010).
Ditegaskan Surono, selama penduduk maupun wisatawan berada sekitar dua kilometer dari gunung berapi tersebut, mereka tetap aman. Hal ini juga sudah ditegaskan Surono kepada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang sempat menanyakan keamanan Gunung Anak Krakatau. Pasalnya, ada sejumlah wisatawan mancanegara yang mempertanyakan keamanan gunung merapi tersebut.
Menurut Surono, saat ini ada 19 gunung berapi di Indonesia yang berstatus waspada, termasuk Krakatau. Selain itu, ada dua gunung berapi yang berstatus siaga, seperti Gunung Ibu di Halmahera dan Karangetang di Maluku Utara. Hal ini dinilai Surono wajar. "Wajarlah. Indonesia punya gunung berapi terbanyak di dunia. Aktivitas biasa saja, rutin saja," katanya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono menegaskan, status waspada gunung berapi tersebut bukan hal yang baru. "Itu kan sudah lama waspada. Dia tidak akan naik kelas. Sebelumnya Merapi juga sudah waspada," kata Surono kepada para wartawan sesaat sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/11/2010).
Ditegaskan Surono, selama penduduk maupun wisatawan berada sekitar dua kilometer dari gunung berapi tersebut, mereka tetap aman. Hal ini juga sudah ditegaskan Surono kepada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang sempat menanyakan keamanan Gunung Anak Krakatau. Pasalnya, ada sejumlah wisatawan mancanegara yang mempertanyakan keamanan gunung merapi tersebut.
Menurut Surono, saat ini ada 19 gunung berapi di Indonesia yang berstatus waspada, termasuk Krakatau. Selain itu, ada dua gunung berapi yang berstatus siaga, seperti Gunung Ibu di Halmahera dan Karangetang di Maluku Utara. Hal ini dinilai Surono wajar. "Wajarlah. Indonesia punya gunung berapi terbanyak di dunia. Aktivitas biasa saja, rutin saja," katanya.
GUNUNG MERAPI MELETUS
Merapi Menyembur Dua Kali
Senin, 1 November 2010 | 10:36 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sempat turun aktivitasnya sepanjang malam hingga pagi tadi, Gunung Merapi kembali meletus sekitar pukul 10.00 WIB. Asap hitam membubung tinggi dari puncak Merapi dan terlihat awan panas atau wedhus gembel menuruni lereng.
Seperti dilaporkan fotografer Kompas.com, Kristianto Purnomo, terlihat letusan setidaknya dua kali. Masing-masing berjarak antara 5-10 menit saja. Setelah letusan, awan panas langsung bergerak ke arah timur Merapi.
Letusan terlihat tinggi dan tampak jelas dari Kota Yogyakarta. Namun, tidak terjadi hujan abu di Yogyakarta. Saat mendengar letusan tersebut, warga berbondong-bondong melihat. Gumpalan awan panas masih terlihat menyelimuti Merapi saat berita ini diturunkan sekitar 30 menit sejak letusan terjadi.
Seperti dilaporkan fotografer Kompas.com, Kristianto Purnomo, terlihat letusan setidaknya dua kali. Masing-masing berjarak antara 5-10 menit saja. Setelah letusan, awan panas langsung bergerak ke arah timur Merapi.
Letusan terlihat tinggi dan tampak jelas dari Kota Yogyakarta. Namun, tidak terjadi hujan abu di Yogyakarta. Saat mendengar letusan tersebut, warga berbondong-bondong melihat. Gumpalan awan panas masih terlihat menyelimuti Merapi saat berita ini diturunkan sekitar 30 menit sejak letusan terjadi.
Senin, 18 Oktober 2010
All About A.N.Jells


A.N.Jell Punya Website Lho!
Posted on 13 April 2010 by thyz

Masih ingat kan,, grup A.N.Jell?? grup yang beranggotakan Jang Geun Suk, Park Shin Hye, Jung Yonghwa dan Lee Hong Ki ini,, baru-baru aja di buat websitenya..
untuk lebih jelasnya,, silakan klik gambar di atas..dan berhubung ini website resminya A.N.Jell,, jadi make hangeul.. tapi ada kok inggrisnya,, dikit-dikit.. Ada berbagai macam informasi tentang ANJell seperti profil mereka, album, jadwal, informasi dll..
website ini di buat,, karena banyak para fans yang tidak setuju kalau mereka hanya grup dalam drama aja.. menurut kalian gimana?

Langganan:
Postingan (Atom)